6 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Workspace |
Penyediaan tunjangan kesehatan, pemberian izin cuti karyawan, serta
penerapan program K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan wujud
kesadaran perusahaan terhadap pentingnya kesehatan karyawan. Dengan
fisik yang bugar, produktivitas karyawan tentu jadi meningkat. Jika
sampai lalai, yang menanggung kerugiannya tentu perusahaan itu sendiri.
Kenyataannya, banyak orang yang tidak sadar bahwa selain kesehatan
fisik, yang juga tak kalah penting adalah kesehatan mental. Seperti
diketahui, belakangan ini pemberitaan mengenai aksi bunuh diri semakin
banyak dijumpai di media massa. Mulai dari persoalan pribadi hingga
tekanan pekerjaan dikabarkan menjadi pemicu utamanya.
Di antara Anda mungkin banyak yang sering mengaku stres atau tertekan dengan pekerjaan. Apalagi saat load kerja sedang tinggi-tingginya, serta ditambah dengan keberadaan atasan yang menuntut banyak hal. Akan tetapi, seberapa serius sih Anda menanggapi kondisi ini? Nah, berikut ini empat tips menjaga kesehatan mental di tempat kerja :
1. Kenali gejala
Meski mendapat tekanan yang sama besar, reaksi setiap orang serta
kemampuan mereka mengelola stres bisa berbeda-beda. Rekan-rekan Anda
mungkin terlihat tangguh walaupun setiap hari tenaga dan pikirannya
diforsir. Namun, bisa saja dampak yang dirasakan oleh Anda atau orang
lain lebih buruk.
Kesehatan mental tidak semestinya dianggap remeh. Sebelum hal yang
lebih buruk terjadi, belajarlah untuk mengenali kemampuan Anda dalam
menghadapi tekanan. Jika Anda mulai menunjukkan sejumlah gejala, seperti
cemas, mudah lelah, kehilangan konsentrasi, serta sulit tidur, bisa
jadi semua itu ada kaitannya dengan kondisi mental Anda.
2. Cari teman curhat
Stres karena masalah kerja jangan Anda simpan seorang diri.
Datangilah keluarga, sahabat, atau kolega terdekat yang Anda percaya
sebagai tempat curhat. Mereka mungkin tidak bisa memberi solusi
yang menjawab permasalahan Anda secara tepat, tapi setidaknya dengan
bercerita beban pikiran Anda jadi sedikit lebih ringan.
3. Atur pola hidup
Untuk menghindari stres di tempat kerja, jaga selalu pola hidup Anda
agar tetap seimbang. Perihal makanan, misalnya, kandungan gizi yang
masuk ke tubuh Anda wajib diperhatikan. Dengan sumber energi yang cukup
serta diimbangi dengan olahraga rutin, tubuh pasti jadi lebih fit,
konsentrasi pun terjaga, sehingga Anda dapat menekan risiko stres.
Selain pola makan dan kebiasaan olahraga, waktu istirahat juga jangan
disepelekan. Kebiasaan tidur larut malam atau kurangnya istirahat dapat
menurunkan daya ingat serta menganggu suasana hati Anda. Alih-alih
tetap bergairah dan produktif di kantor, Anda justru akan semakin mudah
tertekan!
4. Biasakan melakukan delegasi
Gangguan kesehatan mental sering kali dipicu oleh beban pikiran yang
berlebihan. Misalnya, karena pekerjaan yang terlalu menumpuk, tapi Anda
tetap memaksakan diri untuk menangani semuanya seorang diri. Padahal,
beban Anda bisa menjadi jauh lebih ringan seandainya Anda bersedia
mendelegasikannya kepada anggota tim lain.
Melakukan pendelegasian tugas sama sekali bukan menandakan bahwa Anda
tidak mampu. Justru di samping meringankan beban, manfaat yang tak
kalah penting dari tindakan ini adalah memberi kesempatan bagi karyawan
lain untuk berkembang, serta melatih kemampuan memimpin Anda.
5. Komunikasikan pada atasan
Tekanan pekerjaan yang melampaui batas kemampuan tak boleh dibiarkan
berlarut-larut. Jika tugas yang diberikan dirasa mulai memberatkan serta
mengorbankan kualitas pekerjaan dan kehidupan Anda, cobalah untuk
menyuarakannya kepada atasan atau HRD. Namun, sampaikanlah secara
profesional dengan membeberkan alasan yang kuat serta menawarkan solusi.
Sebagai contoh, buat daftar load kerja Anda setiap hari yang
diurutkan berdasarkan prioritas, dan jelaskan alur kerjanya agar atasan
Anda mendapat gambarannya. Selanjutnya, tawarkan beberapa solusi untuk
dipertimbangkan oleh atasan. Misalnya, mengurangi porsi kerja tertentu,
atau mencari karyawan intern (magang) untuk membantu Anda. Dengan komunikasi seperti ini, niscaya Anda akan terhindar dari stres di tempat kerja.
6. Cari pekerjaan lain
Apabila upaya Anda untuk menjaga kesehatan mental tidak didukung oleh
perusahaan, misalnya, atasan dan HRD tak mau tahu dengan kondisi
pekerjaan Anda yang overload sekalipun sudah dikomunikasikan
dengan baik, maka mau tak mau solusi terbaik untuk Anda adalah mencari
tempat kerja yang baru, yakni di perusahaan lain.
Agar Anda tidak salah langkah atau malah masuk ke perusahaan yang sama buruknya, ada baiknya Anda simak dulu review perusahaan yang Anda tuju di website portal kerja atau forum kerja yang ada di internet.
Baca penuturan karyawan dan mantan karyawannya di sana, yang meliputi
kelebihan maupun kekurangan perusahaan, kemudian putuskan mana tempat
kerja yang paling tepat untuk Anda.
Comments
Post a Comment